Tuesday, September 9, 2008

rabiatul adawiyah dan cinta (4)

Kelaparan ! Kelaparan bisa mengubah perangai manusia dari yang baik menjadi buruk , yang pemurah menjadi bakhil dan yang dermawan jadi individualistik . Dalam keadaan kemarau begini , Rabiah tiada pilihan lain selain terus menerus berusaha mencari kerja untuk mencari sesuap nasi buat keluarga nya .

Pada suatu hari , ketika Rabi’ah berjalan seorang diri di satu jalan di Kota Basrah , tiba-tiba seorang penculik menangkap nya dan menjual nya dengan harga 6 dirham . Tubuh Rabi’ah yang kurus menjadi bertambah kurus apabila diperlakukan sangat kasar oleh tuan nya . Makanan yang diberikan hanya sisa-sisa mereka dan pakaian nya pun hanya kain yang buruk dan compang camping .

Namun begitu , Rabiah tidak pernah berubah . Biarpun keadaan nya amat sukar , solat malam nya masih seperti biasa , zikir nya diucapkan setiap saat . Istighfar nya juga tidak pernah alpa . Musibah demi musibah , kesulitan demi kesulitan yang dihadapi beliau ternyata merupakan satu ujian yang mengangkat beliau ke satu darjat yang sangat tinggi dan mulia di sisi ALLAH .

Yang menjadi kebimbangan nya sekarang ini adalah bagaimana kah nasib 3 orang kakak nya . Kerisauan nya memuncak apabila memikirkan kalau mereka juga menjadi hamba seperti diri nya . Kesedihan yang melanda diri nya itu juga membawa dia bermunajat kepada ALLAH saban malam .


“Tuhan ku , aku ini seorang yatim yang terbiar , diseksa dan dihina . Diri ku kini dibelenggu perhambaan , hak dan kebebasanku telah dirampas . Akan kutanggung semua kesakitan , akan kusabarkan dan kutahankan . Tapi jika datang penderitaan yang kebih menyakitkan daripada yang sedang kualami , maka ia akan melukakan roh ku dan mengikis kesabaran yang masih tersisa di dadaku . Tuhan ku , adakah kebimbangan ku ini akan mengubah pandangan MU terhadap ku ? Adakah engkau masih menyukaiku? Keredaan MU adalah tujuan dan matlamat ku .”

Ucapan Rabi’ah itu mengingatkan kita kepada sabda RasuluLLAH s.a.w , yakni ketika beliau berdoa di tengah jalan menuju ke Taif . Orang-orang kafir melempari beliau dengan batu sehingga berdarah kedua-dua tumit beliau :


“Tuhan ku , selagi Engkau tidak murka pada diri ku , aku tidak peduli terhadap apa pun cubaan dan penderitaan . Walau bagaimanapun afiat Mu pasti lebih luas untuk ku . Aku berlindung dengan nur wajah-Mu yang menerangi 7 lapis langit yang menyinari kegelapan . Aku berlindung daripada kemurkaan dan kebencian-Mu . Engkaulah yang berhak memurkaiku,tidak ada daya dan kekuatan melainkan kekuatan Mu juga . “

Jelaslah bahawa para wali ALLAH juga RasuluLLAH adalah mereka yang mempunyai tahap kecintaan pada ALLAH yang sukar digambarkan . Terlalu tinggi dan hebat .

****

Suatu hari Rabi’ah keluar untuk membeli barang keperluan di pasar berdekatan . Tanpa disedari nya , ada lelaki yang cuba memata-matai pergerakan nya . Menyaksikan tingkah laku lelaki itu , timbul firasat yang tidak baik dalam hati Rabi’ah . Rabi’ah berusaha melarikan diri dengan berjalan cepat-cepat . Tetapi lelaki tadi terus mengekori nya .

No comments:

artikel berkaitan

Blog Widget by LinkWithin