Friday, October 10, 2008

Uwais Al-Qarni

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru,
rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan,
kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada
tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli
membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah lama,
yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendang,
tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan
tetapi sangat terkenal di langit.

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti
ketika semua ahli ibadah dipanggil untuk disuruh masuk syurga, dia justru
dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata
Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah
dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan
karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang
dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan
menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai
macam umpatan dan penghinaan lainnya.

Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya,
memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik,
karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya
seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebahagian orang menuduh aku, dari
mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari
mencuri”.

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak saudara
kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya
penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya
sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang
diterimanya hanya cukup untuk sekedar menampung keperluan seharian bersama
Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya
yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.
Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh
dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan
puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar
seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk
menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya.
Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.
Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati
Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera
memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya
kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke
Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.
Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan
cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru
datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan
kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.
Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk
bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang
cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu
yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud ,Rasulullah SAW mendapat cedera
dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Khabar ini
akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu
hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada
beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan
musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk
bertemu tak dapat dipendam lagi.

Uwais merenungkan diri dan bertanya
dalam hati, bilakah dia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah
beliau dari dekat ?

Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat
memerlukan perawatan dan perhatiannya? Uwais tidak sampai hati meninggalkan ibunya sendiri .Namun hatinya
selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Rasulullah s.a.w.


Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi
hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi
menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa
terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan
Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di
rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.
Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa
menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan
kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah meminta izin bepergian sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju
Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.
Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir,
bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan
begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari,
semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras
baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.


Tibalah Uwais al-Qarni
di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu
rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah
r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi
yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di
rumah melainkan berada di medan perang.

Betapa kecewa hati sang
perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada
di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan
Nabi SAW dari medan perang. Tapi, bilakah baginda s.a.w akan pulang ? Sedangkan
masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan
sakit-sakit itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,”


Lantaran ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah
mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa
dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon meminta diri kepada
sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya
menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan
perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang
kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa
Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni
langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda
Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun.
Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang
mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya
sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan
ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin
berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai
tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau
SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan
bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah
do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni
bumi”.


Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga
kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan
Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda
Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera
mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak
itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu
menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.
Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya
yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan
kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan
mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju
kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman,
segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan
menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan
bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di
perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi
menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada,
Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya
Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais
menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu
berjabat tangan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk
membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais,
sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar !
Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut,
siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban
itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah,
yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais
kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”. Dalam pembicaraan
mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah
sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat
itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan
mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:
“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan
Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan
istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni
akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar.


Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang
negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera
saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya
hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya,
biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar
beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh
Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab
bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus
dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami
sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin
berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan
selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami
memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di
atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai
waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu
kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah,
tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang
terjadi ?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan
dihantam ombak ?”tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah !
“katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal
dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!” Kami pun keluar dari kapal
satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami
lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam,
sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu
orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban
asalkan kalian semua selamat”. “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah
nama Tuan ? “Tanya kami. “Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.
Kemudian kami berkata lagi kepadanya, “Sesungguhnya harta yang ada di
kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim
oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah
kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?”
tanyanya.”Ya,”jawab kami. Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat
di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam,
tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya
dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan
seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang
tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah
pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan
tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan
ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada
orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika
orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada
orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan
dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan
untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan,
“ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari
mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat
penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah
tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah
orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa
pemerintahan sayyidina Umar r.a.)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman.
Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya
orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan
pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan
orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan
ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap
melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.
Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais
al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang
tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba
dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan
penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah
kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya
mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk
mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman
mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi
tapi terkenal di langit.

GOT THIS FROM SOMEONE WHO INTRODUCED HERSELF AS "PUAN SOLEHAH"



NIKMATNYA BERMADU

Apakah yang perlu dilakukan oleh seorang isteri
sekiranya ditakdirkan menempuh alam poligami? Apabila
suami telah menyatakan hasrat hati untuk berkahwin
lagi, bermakna isteri perlu bersiap sedia untuk
menerima kedatangan bakal madu. Bagaimanakah sikap
isteri dalam menerima kedatangan madu ini?

Bagi sesetengah isteri, kedatangan ‘orang baru’ itu
dinanti dengan dada berdebar-debar, dan ketika itu
mulalah ia tidak lalu makan, tidak lena tidur dan
memikirkan perkara yang bukan-bukan. “Mungkin aku dah
tidak secantik dulu…. Dah tak mengghairahkan lagi….”
dan pelbagai persoalan seumpamanya bermain-main dalam
kotak fikiran.

Allah turunkan ayat mengharuskan poligami, jauh sekali
hendak menganiayai kaum wanita. Sebenarnya, poligami
adalah medan perjuangan yang besar untuk menundukkan
nafsu pada diri wanita. Ketika itulah nafsu akan
tertekan.


Bermadu terasa menyakitkan kerana nafsu meronta-ronta
minta diturutkan kehendaknya. Sekiranya kita berjaya
menundukkannya, barulah datangnya nikmat bermadu. Dan
bersamanya datang nikmat beribadah, nikmat mengadu,
merintih dan menangis di hadapan Allah. Kita akan
menangis, bukan kerana kesal berpoligami tetapi kerana
kesal memandangkan selama ini kita lalai dengan nikmat
Allah sehingga Allah menarik nikmat itu sedikit demi
sedikit, untuk diberikan kepada kita di Akhirat kelak.

Dalam menerima kedatangan madu yang merupakan orang
baru dalam keluarga, isteri hendaklah berlapang dada.
Kebanyakan ‘orang baru’ ini kurang tahu akan dunia
rumahtangga yang baru dimasukinya. Isteri pertamalah
yang perlu mendidik madunya dalam soal ini. Contohnya,
dia memberitahu madunya mengenai kesukaan suami
mereka, mengenai penjagaan pakaian suami, masakan
kegemaran suami, dan yang lebih penting bagaimana
untuk ‘tackle’ masalah suami.

Perkara ini memang sulit untuk dipraktiskan kerana
adakalanya isteri pertama khuatir madunya akan
mengatasi dirinya. Sikap ini tidak sepatutnya ada.
Sebaliknya, fikirkanlah bagaimana untuk berganding
bahu menghiburkan suami agar perjuangan suami di luar
rumah berjalan lancar. Jika umpamanya kita tidak mampu
memainkan peranan untuk membantu perjuangan suami,
biarlah madu kita mengambil peranan itu. Yang penting,
kita sesama madu dapat saling membantu untuk memberi
hiburan kepada suami. Inilah yang dikatakan cinta
suami kerana Allah.

Bagaimana sekiranya isteri pertama kurang bijak dalam
sesuatu perkara manakala madunya pula lebih tahu serba
sedikit urusan rumahtangga? Dalam hal ini, isteri
pertama perlulah mempunyai sifat tawadhuk dan
berfikiran terbuka. terimalah pandangan madu sekiranya
semua itu untuk kebaikan rumahtangga mereka.

Bagaimana pula sikap isteri kedua terhadap isteri
pertama? Yang penting, jagalah hati madu. Ketika
memberi pandangan, jangan sekali-kali memperlihatkan
kelemahan si ‘kakak”. Dalam banyak hal, isteri kedua
hendaklah bersikap seperti murid kerana dia adalah
orang yang baru hendak mengenali ahli keluarga
suaminya. Jangan sekali-kali bersikap ego apabila si
‘kakak’ memberi nasihat. Merendah dirilah dengan
banyak bertanya walaupun banyak yang kita telah tahu.
Ini akan menimbulkan kemesraan.

Sekiranya kita nampak sesuatu kelemahan atau kesalahan
pada ‘kakak’ kita, cubalah betulkan secara berhikmah
kerana isteri pertama biasanya sangat sensitif dengan
setiap perkataan dan perbuatan madunya. Jagalah
hatinya.


Sesama madu hendaklah sentiasa bertolak ansur.
Sekiranya madu kita payah hendak bertolak ansur atau
beralah, kitalah yang perlu bermujahadah. Carilah
jalan yang boleh melembutkan hatinya. Misalnya,
hadiahilah dia dengan sesuatu yang disukainya walaupun
pada peringkat awal dia mungkin menolak. Ini
memerlukan kesabaran yang bukan sedikit. manalah tahu,
berkat kesabaran kita, dia berubah.

Isteri-isteri yang berpoligami sebenarnya tidak dapat
lari daripada dilanda sifat resah, cemburu, pemarah
atau buruk sangka sesama madu. Apa yang penting di
sini, pandulah perasaan itu mengikut syariat.

Untuk membuang terus segala sifat hati yang keji itu
agak mustahil, tetapi kita boleh membendungnya.
Kosongkan fikiran kita ketika perasaan itu datang, dan
isikan dengan memikirkan kebesaran Allah, tentang
nikmat dunia yang tidak kekal, atau tentang mati yang
belum tahu bila masanya. Fikirkanlah tentang dosa-dosa
yang lalu dan selalu ingatkan bahawa ujian-ujian yang
datang ini mungkin untuk menghapuskan dosa-dosa itu.

Sekiranya sifat-sifat hati yang keji itu dibiarkan
subur, kita akan menjadi orang yang kecewa, pemarah
tidak bertempat dan selalu menyimpan sakit hati samada
terhadap sesama madu atau terhadap suami. Jadilah kita
orang yang tidak tenang dan gopoh gapah dalam
bertindak.


Di samping itu, perkuatkan keyakinan bahawa Allah Maha
Adil, supaya tidak timbul resah gelisah dengan takdir
Tuhan yang menentukan kita bermadu. Banyakkanlah
mengingati Allah ketika dilanda perasaan berkecamuk.
Berdoalah kerana ia adalah senjata yang paling ampuh
ketika dilanda ujian.

“Ya Allah, satukanlah hatiku dan hati maduku.
Lembutkanlah hati kami supaya dapat berbaik-baik. Ya
Allah, tolonglah aku yang lemah ini……”

Akhir sekali, berserahlah kepada Allah kerana semuanya
adalah urusan Allah, yang sudah tentu banyak
hikmahnya.

lagi kelebihan wanita solehah...

Click here to get hot comments and graphics...

calon2 penghulu bidadari syurga:

(1)Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

(2) Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

(3) Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

(4)Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

(5)Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.

(6)Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.

(7) Dari 'Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

(8)Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu


(9) Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

(7)'Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".

Click here to get hot comments and graphics...

(8)Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun). Ada juga pendapat mengatakan 500 tahun lebih awal.Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat untuknya.

(9)Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya lapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.



(10) Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya kerana mencari keridhaan Allah, maka diberikan ganjaran baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya, tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.


(11) Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

(12) Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat. .

(13) Dari Hadrat Muaz ra.: Mana-mana wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti (memasak makanan)untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

(14) Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanya yang buta telah celik. Allah kurniakan keromah (kemuliaan pada perempuan itu kerana memuliakan dan menghormati suaminya).

(15) Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya, "Adakah kamu menyembahyangkan mayat ?" Jawab mereka,"Tidak". Sabda Baginda "Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.

(16) "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."

(17) "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

(18)"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat."

(19) "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."

(20) "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."

(22) Sabda Nabi SAW: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat."


(23) Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.

(24) Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.

(25) Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).

(26) Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau, jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.

(27)Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Allah telah memberikan sifat iri (pencemburu) untuk wanita dan jihad untuk lelaki. Jika seorang wanita melatih kesabarannya dengan iman dengan mengharapkan pahala dari sesuatu perkara yang menyebabkannya menjadi cemburu (iri hati), seperti misalnya suaminya menikahi isteri kedua, maka ia akan menerima ganjaran seorang syahid".

6 pesanan untuk wanita

Pesanan ini ditulis oleh Ulama muktabar

1. Jaga solat pada awal waktu dan galakkan mahram solat berjemaah dimana azan dilaungkan
Berusahalah untuk menjaga waktu solat yang betul dan jangan berlengah untuk menunaikannya. Kalau datang haid sekalipun (tidak dapat solat), kena duduk atas tikar sembahyang supaya anak tidak lihat kita meninggalkan solat.
Jika seorang itu telah bersedia untuk solat dengan berwudhu' ketika sebelum azan,maka dia akan dibangkitkan di akhirat kelak dengan wajah bersinar seperti matahari,jika ketika azan dia sedang berwudhu' akan dibangkitkan dengan wajah bercahaya seperti bulan dan jika berwudhu' setelah azan akan dibangkitkan dengan wajah bercahaya seperti bintang

2.Istiqomah Ta'lim Ta'lum Hidupkan bacaan Hadis Nabi saw di rumah dengan keluarga.
Dianjur baca Hadis Fadhilat Amal dan Muntakhab Hadith, setiap hari dengan Istiqamah pada masa dan tempat yang ditetapkan. Sebaiknya kumpulkan setiap ahli keluarga termasuk kanak-kanak yang belum mengerti apa-apa. Ini amalan sahabiah di zaman Nabi SAW sehingga dari rumah kita keluar anak-anak yg soleh/ solehah yg mendoakan kesejahteraan kedua ibubapa dunia/akhirat.

3. Istiqamah Al Quran dan zikir setiap hari
Berusahalah membaca Al Quran setiap hari dengan Istiqamah. Sebaiknya satu juzu' setiap hari dan sekurang-kurangnya beberapa ayat. Kalau tak mampu nak baca kerana terlalu sibuk, hendaklah mencium Al Quran dan muhasabah diri 'Ya Allah, apa dosaku hingga aku tak dapat nak baca kitab Mu pada hari ini."
Tetapkan amalan zikir dalam jadual seharian anda..contohnya zikir 1000x mengikut hari2,atau sekurang2nya 100x subhanallahwalhamdulillah walaillahaillah huallahuakbar lahaulawalaquwwataillabillahilaliyulazim,100x selawat dan 100x istighfar =300x zikir,istiqamah 300x pagi sekali dan 300 petang.

Click here to get hot comments and graphics...
4. Mendidik anak secara Islam.
Mengajar anak-anak dari kecil dengan amalan Sunnah Rasullulah SAW dan doa-doa masnun iaitu doa seharian seperti doa ketika hendak tidur, doa bangun tidur, doa makan dan sebagainya.

5. Hidup sederhana.
Hidup Sederhana adalah hidup berdasarkan keperluan bukan kemampuan....Hari ini kita hidup diluar dari kemampuan...berhutang sana sini untuk rumah,kereta dan sebagainya....iman kita lemah ttapi hendaklah ada fikir risau dan doa supaya ALLAH s.w.t memberi taufiq dan hidayah supaya hidup kita berada di dalam keredhoan dan keberkatan ALLAH s.w.t
Setiap hari malaikat akan menghantar 500 jambangan bunga dari syurga untuk wanita yg hidup sederhana. Setiap titisan air masakan dan basuhan mereka akan menjadi zikir mohon keampunan kepada Allah SWT ke atas wanita tersebut.

6. Galak suami/ mahram untuk bermujahadah atas Agama Allah.
Seorang isteri yg menggalakkan suaminya untuk solat berjemaah di Masjid/Surau akan mendapat pahala berjemaah suaminya termasuk solat dia sendiri.


Mudahan-mudahan ulasan ringkas ini bermanfaat.
Muzakarahlah bersama rakan wanita lain supaya hakikat amalan ini masuk dalam hati kita dan mudah untuk kita amalkan

Thursday, October 9, 2008

kelebihan wanita solehah

1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap tegukan susu yang diberikannya.

Click here to get hot comments and graphics...
6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada
suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

11. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.

13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

Click here to get hot comments and graphics...
15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari
.

16. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

20. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

21. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis,Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

22. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.

23. Wanita yang meniggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

24. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

25. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.



Dipetik daripada Bayan Mastura Oleh Syed Ahmad Khan (Januari 1992)

Extremely important!

Jangan menghina atau bersangka buruk pada orang lain

Click here to get hot comments and graphics...

Just wanna share what I just read which I think is extremely important. This is from the Quran Surah Al-Hujuraat (surah 49) from ayat 6-13. May all of us will benefit from this. Its a definite reminder for me and should be for everyone.

[6] Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.


[7] Dan ketahuilah! Bahawasanya dalam kalangan kamu ada Rasulullah (maka janganlah kemahuan atau pendapat kamu mendahului pentadbirannya); kalaulah ia menurut kehendak kamu dalam kebanyakan perkara, tentulah kamu akan mengalami kesukaran; akan tetapi (Rasulullah tidak menurut melainkan perkara yang diwahyukan kepadanya, dan kamu wahai orang-orang yang beriman hendaklah bersyukur kerana) Allah menjadikan iman suatu perkara yang kamu cintai serta di perhiaskannya dalam hati kamu dan menjadikan kekufuran dan perbuatan fasik serta perbuatan derhaka itu: Perkara-perkara yang kamu benci; mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang tetap menurut jalan yang lurus.


[8] (Mereka dijadikan berkeadaan demikian) sebagai limpah kurnia dan nikmat pemberian dari Allah dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.

[1[9] Dan jika dua puak dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya; jika salah satunya berlaku zalim terhadap yang lain, maka lawanlah puak yang zalim itu sehingga dia kembali mematuhi perintah Allah; jika dia kembali patuh maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil (menurut hukum Allah), serta berlaku adillah kamu (dalam segala perkara); sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil.

[10] Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat.


[11] Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki) mencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka dan janganlah setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain dan janganlah pula kamu panggil-memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk. (Larangan-larangan yang tersebut menyebabkan orang yang melakukannya menjadi fasik, maka) amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada seseorang) sesudah dia beriman dan (ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan fasiknya) maka merekalah orang-orang yang zalim.

[12] Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani.

[13] Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).


Click here to get hot comments and graphics...

perampas suami orang?perosak rumah tangga?

Bismillahirahmanirrahim.
Lailahaillallah.Makhluk tiada sebarang kuasa ALLAH maha kuasa atas segalanya.
Makanan tiada kuasa untuk bagi kenyang,
air tiada kuasa untuk menghilangkan dahaga,membasah,membersih,menenggelam...
ubat tiada kuasa menyembuhkan,
pekerjaan tiada kuasa memberi rezki,kereta tiada kuasa untuk bergerak ke mana2,minyak tiada kuasa menggerakkan kenderaan...
duit tiada kuasa untuk menyelesaikan masalah,suami tiada kuasa memberi kebahagiaan...
makhluk memang lansung tidak boleh memberikan mudharat juga manfaat melainkan dengan keizinan ALLAH S.W.T.
Ulama' berpesan,untuk usha atas iman,kena banyak2 cakap tentang kebesaran ALLAH,banyak dengar dan membenarkan,banyak fikir,banyak dakwahkan tentang kebesaran ALLAH,kena doa supaya ALLAH keluarkan kebesaran makhluk dari dalam hati dan masukkan HANYA KEBESARAN ALLAH.


Click here to get hot comments and graphics...
Wajarkah seorang muslim atau muslimat,melabelkan atau memanggil seorang individu muslimat yang lain sebagai "perampas suami","perosak rumah tangga","perampas kebahagiaan" dan bermacam2 kata keji dan tomahan lain hanya kerana individu tersebut telah ditentukan oleh ALLAH untuk berjodoh dengan seorang lelaki yang telah beristeri?

Mengenai perkara caci mencaci,cemuh mencemuh ini ALLAH s.w.t telah menerangkan di dalam Al-Quran yang maksudnya

" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah sesuatu puak mencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, kerana harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka, dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum perempuan yang lain, kerana harus puak yang dicemuh itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah sesetengah kamu menyatakan keaiban sesetengahnya yang lain, dan janganlah pula kamu panggil memanggil antara satu sama lain dengan gelaran yang buruk, amatlah buruknya sebutan nama fasiq sesudah ia beriman. Dan ingatlah, sesiapa yang tidak bertaubat daripada perbuatan fasiqnya maka merekalah orang-orang yang zalim " (Al-hujrat ayat 11)

Ayat ini secara jelas menunjukkan bahawa ALLAH S.W.T melarang dengan keras perbuatan merendah2kan,mencemuh,menyatakan keaiban dan memanggil dengan gelaran yang buruk.

ALLAH s.w.t yang MAHA MENGETAHUI juga menjelaskan bahawa kemungkinan pihak yang dicemuh itu lebih baik dari pihak yang mencemuh.Dalam surah yang sama ALLAH s.w.t menerangkan lagi .....

"Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat. " (Al-hujrat ayat 10)

Tugas kita sebagai seorang Islam adalah untuk mendamaikan dan merapatkan persaudaraan; ini adalah perintah ALLAH.Selagi apa yang dilakukan tidak melampaui batas2 syariah kita tidak berhak untuk menjatuhkan sebarang hukuman dan tuduhan...
Jika madu kita dicemuh disihkan oleh keluarga dan masyarakat,maka kitalah yang akan menemani dan menceriakan perasaannya dengan sama2 berdoa kepada ALLAH untuk kesejahteraan bersama.

Seterusnya ALLAH S.W.T berfirman yang maksudnya :
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. (Al-hujrat ayat 12)

Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu). (Al-hujrat-13)


Inilah syumul dan indahnya Islam.

JAGA LIDAH

Sejak beberapa hari ni dok pikir betapa senangnya kita mengumpat, mengeji, mencaci dan menfitnah saudara seIslam. Dah tu cara terbuka dan umum pulak tu! Tak tahu la nak jadi apa.Pagi tadi duduk dalam halkah taklim. Baca kitab Muntakhab Hadis. Tiba2 Allah tunjukkan aku beberapa ayat Quran yang memberi amaran tentang perkara ni. Walaupun ayat2 ni dari bab yang berbeza (Muntakhab Hadis dibahagi kepada 6 bab), tapi mempunyai kaitan antara satu dengan yang lain.Jadi nak kongsi kat sini untuk renungan bersama.

Mafhum firman Allah;Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamba-hambaKu (yang beriman), supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat baik (kepada orang-orang yang menentang kebenaran); sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menghasut di antara mereka (yang mukmin dan yang menentang); sesungguhnya Syaitan itu adalah musuh yang amat nyata bagi manusia.(Surah Al-Israa’, Ayat 53)

Iaitu semasa kamu bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu, dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan yang sah mengenainya; dan kamu pula menyangkanya perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya.
Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: “Tidaklah layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mengejutkan”.
Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini selama-lamanya, jika betul kamu orang-orang yang beriman.(Surah An-Nuur, Ayat 15-17)

Dan orang-orang yang mengganggu serta menyakiti orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman dengan perkataan atau perbuatan yang tidak tepat dengan sesuatu kesalahan yang dilakukannya, maka sesungguhnya mereka telah memikul kesalahan menuduh secara dusta, dan berbuat dosa yang amat nyata.(Surah Al-Ahzaab, Ayat 58)*Untuk tafsir ayat2 tu kena rujuk ustaz lah ye!
~Semoga Allah bagi taufik pada aku untuk jaga lidah. Amin...

COPY PASTE FROM:
http://azharjaafar313.blogspot.com/2008/02/jaga-lidah.html


Click here to get hot comments and graphics...

laporan jemaah palestin

Hari ini saya mendengar kakuzari dari Jemaah palestin semasa nusrah diaorang. Masyaallah, diberitakan dimasjid al Aqsa sendiri, biarpun dalam keadaannya kini yang kita sedia maklum, jemaah tetap dapat menghidupkan amal makami disitu. Bayan tashkil, ghast, taqlim tetap berjalan.
Didalam Israel sendiri yang penduduk muslimnya hampir 16% kini telah ada 3 markaz dakwah dan Allah melindungi usaha disana. Masaalah dahulunya yang mana ramai penduduk Islam sendiri tidak mengamalkan Islam, dan hidup tiada beza dengan penduduk bukan Islam kini atas berkat usaha dakwah, ramai kembali mengamalkan Islam hatta 25% wanitanya memakai purdah. Atas usaha inilah, Allah membantu dan melindungi sebagaimana Allah melindungi Nabi Musa yang membesar dirumah Firaun.

Almarhum Hadraji Maulana Innamul hassan rah.a pesan: keep moving, this work will move..pesan Almarhum Hadraji lagi: sebanyak mana seseorang itu mengaku kejahilan di dalam hatinya, Allah akan buka usaha dan ambil kerja darinya..kata Maulana Umar Palanpuri rah.a:Selagi air matamu mengalir melihat keadaan umat, selagi itu kerja akan diambil dari kamu..

hantar jemaah sebanyak mungkin ke sabah dan serawak... tempat yang subur,kalau tak di tanam benih..lalang,rumput,pohon berduri akan tubuh.. binatang berbisa akan membiak.. orang sabah serawak tak banyak terdedah dengan dunia seperti orang di semenanjung.. lembut..muudah tashkil.. tinggal tunggu pengorbanan orang semenanjung datang sabah..


Wednesday, October 8, 2008

Islam agama sempurna...syumul dan kaaffah


Maulana Saad pernah berkata apabila menghuraikan tentang kerja mujahadah fi sabilillah untuk kerja da'wah dan tabligh..

"Jika seseorang itu buat kerja da'wah dengan niat untuk mengislahkan orang,maka dia hanya akan mendapat 2 perkara iaitu putus asa dan kecewa"Maka hendaklah setiap dai'e itu berdakwah dengan niat untuk islah,untuk perbetulkan diri sendiri.

Buat kerja dakwah hendaklah diushakan dengan membawa 6 sifat sahabat yang unggul;
Bawa hakaikat iman,yakin bahawa kata2,perbuatan kita tak beri kesan takde kuasa nak bagi hidayah pada sesiapa pun, semua dengan izin dan belas rahmat ALLAH,

hakikat solat dengan khusyu' dan khudu',tingkatkan kualiti solat,banyakkan solat nafil doa untuk seluruh umat,bawa fikir risau dalam tangisan kita supaya ALLAH s.w.t kasihan pada kita pada ummat,

sentiasa kuat dan rapat hubungan hati kepda ALLAH dan usha untuk menambahkan ilmu ke arah mencari redhoaan ALLAH.Istiqomah zikir dan Quran dan duduk majlis taalim.

Tidak harus dilupa adab2 memuliakan orang Islam,
bawa akhlak Rasulullah s.a.w dan para sahabat bab Ikramul muslimin kerana akhlak yang mulia ikram yang tinggi adalah salah satu sunnah Rasulullah dan para sahabat r.hum yang sangat berkesan dalam kerja dakwah.Ikhlas niat...ini memang kena minta banyak2 dengan ALLAH sebab nafsu dan syaitan tahu sangat bahawa apapun amalan kita tiada ertinya bahkan hanya akan mengundang kemurkaan ALLAH s.w.t jika niat kita tidak tulus untuk ALLAH.Check amalan pada awal,tengah dan akhir istighfar banyak2 bila ada niat lain selain untuk mencari Redho ALLAH...

Akhlak yang mulia...akhlak yang mulia,hati yang bersih dan pergantungan hati kepada ALLAH adalah satu medium dakwah yang sangat baik dan berkesan.Dengan menunjukkan contoh poligami yang berjaya,yes..memang boleh menjadi suatu dakwah kepada Islam yang efektif.Poligami yang berjaya adalah suatu keindahan dan kesempurnaan Islam yang tidak terbanding.Sebab itu ramai musuh2 Islam sedaya upaya memburukkkan dan menagetifkannya.Jika aanda berada dalam keluarga poligami yang cemerlang niatkan dalam hati menjadikan ianya sebagai satu syiar Islam yang indah.

Umum masyarakat non muslim mengetahui bahwa poligami adalah salah satu ajaran dalam Islam.Saya berani mengatakan bahwa salah satu sebab non muslim takut, tak suka dengan Islam adalah kerana Umat Islam sendiri bersikap nagetif terhadap poligami.Saya telah menceritakan kisah saya dengan seorang lecture yang mempersoalkan kesempurnaan Islam kerana syariat poligami ini,kerana Islam menghalalkannya dalam posting terdahulu.

Tidak semestinya pergi dari rumah ke rumah,kampung ke kampung,jumpa orang untuk dakwah tauhid,fiqah ,perkara fardhu ain dan yang sewaktu dengannya..Itu kerja orang lelaki.Orang lelaki buat kerja seperti Nabi s.a.w dan para sahabat r.hum ajmain,di luar sana medan mereka.Kerja saya sebagai wanita,sebagai isteri untuk galakkan suami saya ingatkan dia supaya jangan lupa untuk istiqomah membahagikan diri,harta,fikir dan masa untuk jalan ALLAH S.W.T.Tugas saya sebagai isteri adalah untuk doa minta dengan ALLAH supaya dapat jadi seorang isteri yang qonaah,boleh hidup serba sederhana untuk keperluan,tapi kena belanja dan belanja lebih banyak untuk jalan ALLAH. tugas saya untuk didik nafsu,belajar untuk tidak cinta dunia,belajar untuk menyandarkan cinta dan harapan kepada ALLAH.Medan dakwah seorang wanita adalah di sebalik tabir,di sebalik purdah dan niqabnya...Dengan menjaga aurat,maruah dan solat,doa tangis wanita,menjadi tulang belakang perjuangan suami.Menjadi asbab tersebarnya rahmat hidayah ke seluruh alam.Ya ALLAH tolonglah saya yg tersangat lemah ini.Juga tugas kita sebagai muslimat untuk berpesan2 pada perkara-perkara kebaikkan dan kesabaran..Akhlak kita,sikap positif kita menjadi medium dakwah,kemudian barulah kita susuli dengan tuntutan2 agama yang lain,yang sebenarnya lebih berat...Solat itu berat melainkan untuk mereka yang khusyu'.Semoga ALLAH memeberi saya kekuatan untuk amal apa yang saya sampaikan...

kisah anak singa dan kambing

Al kisah maka tersebutlah kisah seekor anak singa yang terpisah dari kumpulan singa2 yang lain. Maka anak singa itu pun berjalan2lah sehingga ia sampai ke pinggir hutan. Di sana terdapat sebuah padang rumput yang luas yang didiami oleh sekawan kambing.Ketua kambing telah mambenarkan si anak singa untuk menyertai kumpulan kambing di atas dasar keperibinatangan. Maka tinggallah anak singa bersama kumpulan kambing tersebut. Setelah sekian lama berlalu anak singa telah meningkat remaja. Dia telah lupa akan asal-usul dirinya sendiri sehingga hidupnya tak ubah seperti kambing. Makan rumput macam kambing, melompat macam kambing, takut air pun macam kambing sehingga ke tahap kronik, dah mengembek pulak macam kambing.

Tapi satu perkara yang amat mendukacitakan hati anak singa adalah ia selalu ditanduk oleh kambing2 lain. Nak melawan tak de le daya upaya kerana fikirnya macamanala nak melawan, aku tak ada tanduk macam mereka. Maka sedihlah hati anak singa dan selalulah dia bercita2 dan berdoa agar diberi tanduk macam kambing malahan diberi tanduk yang lebih besar lagi agar dapat membalas perbuatan kambing2 durjana itu.Pada suatu hari yang lain ketika anak singa duduk bersendirian mengenangkan nasibnya yang malang, lalu lah sekumpulan singa di situ. Maka seperti resam kambing, anak singa cuba melarikan diri, tetapi ia telah di kepung dan tak dapat nak lari. Dipendekkan cerita selepas sessi suai kenal, ketua kumpulan singa telah menerangkan kepada anak singa tentang siapakah dirinya yang sebenar. Sangat susah anak singa nak terima kenyataan tu, tapi akhirnya ia akur juga.Setelah selesai latihan yang diterima dari ketua singa maka anak singa telah kembali kepada kumpulan kambing. Seperti biasa kambing2 itu meneruskan tradisi pembuli mereka iaitu ingin menanduk anak singa. Kali ini anak singa telah bersedia. Ia mengeluarkan kuku yang telah lama tersimpan dan membuka mulut sehingga menampakkan taring yang tajam. Dan... dengan sekali ngauman, semua kambing2 telah bertempiaran lari untuk menyelamatkan diri. T A M A T.

Moral cerita:Kambing = orang kafirTanduk kambing = harta, takhta, senjataSinga = orang IslamKuku, taring dan ngauman singa = kekuatan dalam kerja dakwah

Tuesday, October 7, 2008

Umar al-Aziz


Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan dibesarkan dalam suasana Islam dan terdidik dengan ilmu Al-Qur’an. Ayahnya adalah seorang khalifah. Abdul Malik bin Marwan dan suaminya juga seorang khalifah, yakni Umar bin Abdul Aziz. Keempat saudaranya pun semua khalifah, yaitu Al Walid Sulaiman, Al Yazid, dan Hisyam. Ketika Fatimah dipinang untuk Umar bin Abdul Aziz, pada waktu itu Umar masih hanya orang kebanyakan bukan sebagai calon pemangku jabatan khalifah. Sebagai putera dan saudari para khalifah, perkawinan Fatimah dirayakan dengan resmi dan besar-besaran, dan ditata dengan perhiasan emas mutu-manikam yang tiada ternilai indah dan harganya.
Namun sesudah perkawinannya usai, sesudah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar langsung mengajukan pilihan kepada Fatimah, isteri tercinta. Umar berkata kepadanya, “Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antar dua.” Fatimah bertanya kepada suaminya,
“Memilih apa, kakanda?”
Umar bin Abdul Aziz menerangkan,
“Memilih antara perhiasan emas berlian yang kau pakai atau Umar bin Abdul Aziz yang mendampingimu.”
“Demi Allah,” kata Fatimah, “Aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripadamu, ya Amirul Mukminin. Inilah emas permata dan seluruh perhiasanku.”
Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkannya ke Baitulmal, kas Negara kaum muslimin. Sementara Umar bin Abdul Aziz dan keluarganya makan makanan rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.
Pada suatu hari raya puteri-puterinya datang kepadanya,
“Ya Ayah, besok hari raya. Kami tidak punya baju baru…”
Mendengar keluhan puteri-puterinya itu, khalifah Umar berkata kepada mereka.
“Wahai puteri-puteriku sayang, hari raya itu bukan bagi orang yang berbaju baru, akan tetapi bagi yang takut kepada ancaman Allah.”
Mengetahui hal tersebut, pengelola baitulmal berusaha menengahi, “Ya Amirul Mukminin, kiranya tidak akan menimbulkan masalah kalau untuk baginda diberikan gaji di muka setiap bulan.” Umar bin Abdul Aziz sangat marah mendengar perkataan pengurus Baitulmal. Ia berkata, “Celaka engkau! Apakah kau tahu ilmu gaib bahwa aku akan hidup hingga esok hari!?”

Ketika ajalnya hampir tiba, beliau meninggalkan 15 orang anak lelaki dan perempuan. Banyak keluarganya yang datang menanyakan apa yang ditinggalkannya pada keluarganya. Jawaban Umar bin Abdul Azis ialah,

“Aku tinggalkan untuk mereka ketaqwaan pada Allah. Kalau mereka tergolong orang yang soleh, maka Allah telah menjamin akan memeberi keselamatan kepada mereka. Tetapi kalau mereka tergolong orang yang tidak soleh, aku tidak bertanggungjawab ke atas mereka.”

Kemudian Umar bin Abdul Aziz memerintahkan karib kerabat dan isterinya, Fatimah agar meninggalkannya seorang diri. Ujarnya, “Fatimah isteriku, keluarlah dan tinggalkan aku sendiri menyambut kedatangan makhluk asing yang sedang memasuki kamarku ini. Mereka bertubuh nurani, beraneka ragam sayapnya. Ada yang bersayap dua, tiga, dan empat. Tinggalkanlah aku sendirian wahai sayangku. Rohku sudah siap menyertai para pengawal itu menjadi tamu agung Allah Ar-Rahman.”

Menjelang rohnya menginggalkan jasadnya, beliau mengulang-ulang firman Allah swt :

“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Qashash 83)

Demikianlah Umar bin Abdul Aziz menginggalkan dunia yang fana ini. Dia digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul Malik. Pada suatu hari Yazid memanggil saudarinya, Fatimah seraya berkata,
“Fatimah, aku tahu suamimu, Umar bin Abdul Aziz telah merampas semua perhiasanmu dan memasukkannya ke Baitulmal. Kalau engkau mau, maka akan kukembalikan lagi perhiasan itu kepadamu.”
Dengan tegas Fatimah menjawab,

“WahaiYazid, apakah kau hendak memaksaku mengambil apa yang oleh Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz telah diberikan kepada Baitulmal? Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, aku tidak akan menaatinya pada waktu hidup dan menggusarkannya sesudah beliau meninggal dunia walaupun hanya sedikit.”

Kekuasaan Khalifah Umar bin Abdul Aziz hanya berusia tiga puluh bulan, tetapi kekuasaannya yang singkat itu bagi Allah Ta’ala bernilai lebih dari tiga puluh abad. Beliau meninggalkan dunia fana ini dalam usia muda, yakni pada usia empat puluh tahun. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di sebelah timur. Pada waktu itu kekuasaan pemerintahan di Portugal dan Spanyol berada di bawah kekuasaannya. [muslimmuda.com]

i am second wife

“I am a Second Wife”Sabtu, 13 Mei 2006 - 20:13:58 WIB

Sewaktu high school wanita Amerika itu hancur tatkala dirinya hamil diusia 17 tahun. Ia terpaksa menjadi ’single mother’ diusia muda. Namun hidupnya merasa nyaman setelah menjadi istri kedua seorang lelaki Muslim.


Sekitar tiga bulan lalu, the Islamic Forum yang diadakan setiap Sabtu di Islamic Center New York didatangi peserta baru. Pertama kali memasuki ruangan itu saya sangka dia wanita Bosnia. Dengan pakaian Muslimah yang sangat rapi, blue eyes, dan kulit putih bersih. Pembawaannya pun sangat pemalu, dan seolah seseorang yang telah lama memahami etika Islam.
Huda, demikianlah wanita belia itu memanggil dirinya. Menurutnya,dia baru saja pindah ke New York dari Michigan ikut suami yang berkebangsaan Yaman. Suaminya bekerja pada sbuah perusahaan mainan anak-anak (toys).


Tak ada menyangka bahwa wanita itu baru masuk Islam sekitar 7 bulan silam. Huda, yang bernama Amerika Bridget Clarkson itu, adalah bekas juruwang di sebuah kedai di Michigan.Di kedai inilah dia mengenal ISLAMdan Muslim.
Biasanya ketika saya menerima murid baru untuk bergabung pada kelas untuk new reverts, saya tanyakan proses masuk Islamnya, menguji tingkatan pemahaman agamanya, dll. Ketika saya tanyakan ke Huda bagaimana proses masuk Islamnya, dia menjawab dengan istilah-istilah yang hampir tidak menunjukkan bahwa dia baru masuk Islam. Kata-kata “alhamdulillah”.”Masya Allah” dsbgnya meluncur lancar dari bibirnya.


Dengan berlinang air mata, tanda kebahagiaannya, Huda menceritakan proses dia mengenal Islam.
“I was really trapped by jaahiliyah (kejahilan)”, mengenang masa lalunya sebagai gadis Amerika. “I did not even finish my High School and got pregnant when I wan only 17 years old”, katanya dengan suara lirih. Menurutnya lagi, demi mengidupi anaknya sebagai ‘a single mother’ dia harus bekerja. Pekerjaan yang bisa menerima dia hanyalah grocery kecil di pinggiran kota Michigan.
Suatu ketika, kedai tempatnya bekerja didatangi seorang pelanggan yang istimewa. Menurutnya, pemuda itu sopan dan menunjukkan hormat kepadanya sebagai juruwang. Padahal, biasanya, menurut pengalaman, sebagai wanita muda yang manis, setiap kali melayani pemuda, pasti digoda atau menerima kata-kata yang tidak manis.
Hingga suatu ketika, dia sendiri berinisiatif bertanya kepada costumernya ini, siapa namanya dan tinggal di mana.Mendengar namanya yang asing, Abdu Tawwab, Huda semakin bingung. Sebab nama ini sendiri belum pernah didengar. Sejak itu pula setiap kali pemuda ini datang ke kedai tempat dia bekerja, pasti disempatkan bertanya lebih jauh kepadanya, seperti kerja di mana, apa tinggal dengan keluarga, dll.


Perkenalannya dengan pemuda itu ternyata semakin dekat, dan pemuda itu juga semakin baik kepadanya dengan membawakan apa yang dia sebut ‘reading materials as a gift”. Huda mengaku, pemuda itu memberi berbagai buku-buku kecil (booklets).
Dan hanya dalam masa sekitar tiga bulan ia mempelajari Islam, termasuk berdiskusi dengan pemuda tersebut. Huda merasa bahwa inilah agama yang akan menyelamatkannya.
“Pemuda tersebut bersama isterinya, yang ternyata telah mempunyai 4 orang anak, mengantar saya ke Islamic Center terdekat di Michigan. Imam Islamic Center itu menuntun saya menjadi seorang Muslimah, alhamdulillah!”, kenang Huda dengan muka yang ceria.

Tapi untuk minggu-minggu selanjutnya, kata Huda, ia tidak komunikasi dengan pemuda tersebut. Huda mengaku justeru lebih dekat dengan isteri dan anak-anaknya. Kebetulan lagi, anaknya juga berusia tiga tahun, maka sering pulalah mereka bermain bersama. “Saya sendiri belajar solat, dan ilmu-ilmu dasar mengenai Islam dari Sister Shaima, nama isteri pemuda yang mengenalkannya pada Islam itu.

Suatu hari, dalam acara The Islamic Forum, minggu lalu, datang seorang tamu dari Bulgaria. Wanita dengan bahasa Inggris seadanya itu mempersoalkan dengan keras tentang konsep poligami dalam Islam. Bahkan sebelum mendapatkan jawaban, perempuan ini sudah menjatuhkan hukum bahwa “Islam tidak menghargai sama sekali kaum wanita”, katanya bersemangat.

Huda, yang biasanya duduk diam dan lebih banyak menunduk, tiba-tiba angkat tangan dan meminta untuk berbicara. Saya cukup terkejut. Selama ini, Huda tidak akan pernah menyelah pembicaraan apalagi terlibat dalam sebuah dialog yang serius. Saya hanya biasa berfikir kalau Huda ini sangat terpengaruh oleh etike Timur Tengah, di mana kaum wanita selalu menunduk ketika berpapasan dengan lawan jenis, termasuk dengan gurunya sendiri.

“I am sorry Imam Shamsi”, dia memulai. “I am bothered enough with this woman’s accusation”, katanya dengan suara agak meninggi. Saya segera menyelah: “What bothers you, sister?”. Dia kemudian menjelaskan panjang lebar kisah hidupnya, sejak masa kanak-kanak, remaja, hingga kemudian hamil di luar nikah, bahkan hingga kini tidak tahu siapa ayah dari anak lelakinya yang kini berumur hampir 4 tahun itu.


Tapi yang sangat mengejutkan saya dan banyak peserta perbincangan hari itu adalah ketika mengatakan: “I am a second wife.” Bahkan dengan semangat dia menjelaskan, betapa dia jauh lebih bahagia dengan suaminya sekarang ini, walau suaminya itu masih berstatus suami wanita lain dengan 4 anak. “I am happier since then“, katanya mantap.
Dia seolah berda’wah kepada wanita Bulgaria tadi: “Don’t you see what happens to the western women around? You are strongly opposing polygamy, which is halaal, while keeping silence to free sex that has destroyed our people” ,jelasnya. Saya kemudian menyelah dan menjelaskan kata “halal” kepada wanita Bulgaria itu.


I know, people may say, I have a half of my husband. But that’s not true“, katanya. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa poligami bukan hanya masalah suami dan isteri. Poligami dan kehidupan keluarga menurutnya, adalah masalah kemasyarakatan. Dan jika seorang isteri rela suaminya beristeri lagi demi kemaslahatan masyarakat, maka itu adalah bagian dari pengorbananya bagi kepentingan masyarakat dan agama.
Kami yang dari tadi mendengarkan penjelasan Huda itu hanya ternganga. Hampir tidak yakin bahwa Huda adalah isteri kedua, dan juga hampir tidak yakin kalau Huda yang pendiam selama ini ternyata memiliki pemahaman agama yang dalam. Saya kemudian bertanya kepada Huda: “So who is your husband?” Dengan tertawa kecil dia menjawab “the person who introduced me to Islam”.Dan lebih mengejutkan lagi: “his wife basically suggested us to marry”, menutup pembicaraan hari itu.


Diskusi Islamic Forum hari itu kita akhir dengan penuh bisik-bisik. Ada yang setuju, tapi ada pula yang cukup sinis. Yang pasti, satu lagi rahasia terbuka. Saya sendiri hingga hari ini belum pernah ketemu dengan suami Huda karena menurutnya, “he is a shy person. He came to the Center but did not want to talk to you”, kata Huda ketika saya menyatakan keinginan untuk ketemu suaminya.

“Huda, may Allah bless you and your family. Be strong, many challenges lay ahead in front of you”, masehatku. Doa kami menyertaimu Huda, semoga dikuatkan dan dimudahkan!
New York, 10 Mei 2006

* Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of New York. Syamsi adalah penulis rubrik “Kabar Dari New York” di www.hidayatullah.com

barat-pendukung poligami tidak manusiawi

Barat Adalah Pendukung Poligami Yang Tidak Manusiawi.Dan kini kerana masyarakat barat banyak menganut agama nasrani, ditambah lagi latar belakang budaya mereka yang berangkat dari romawi dan yunani kuno, maka mereka pun ikut-ikutan mengharamkan poligami. Namun anehnya, sistem hukum dan moral mereka membolehkan perzinahan, homoseksual, lesbianisme dan gonta ganti pasangan suami istri. Padahal semua pasti tahu bahwa poligami jauh lebih beradab dari semua itu. Sayangnya, ketika ada orang berpoligami dan mengumumkan kepoligamiannya, semua ikut merasa `jijik`, sementara ketika hampir semua lapisan masyarakat menghidup-hidupkan perzinahan, pelacuran, perselingkuhan, homosek dan lesbianisme, tak ada satu pun yang berkomentar jelek. Semua seakan bersatu dan sepakat bahwa perilaku rosak itu adalah `wajar` terjadi sebagai bahagian dari dinamika kehidupan modern.
Dr. Yusuf Al-Qaradawi mengatakan bahwa pada hakikatnya apa yang dilakukan oleh Barat pada hari ini dengan segala bentuk pernizahan yang mereka lakukan tidak lain adalah salah satu bentuk poligami juga meski tidak dalam bentuk formal.Dan kenyataaannya mereka memang terbiasa melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan siapapun yang mereka inginkan. Di tempat kerja, hubungan seksual di luar nikah menjadi sesuatu yang lazim dilakukan mereka baik sesama teman kerja, antara atasan dan bawahan atau pun klien mereka. Ditempat umum mereka terbiasa melakukan hubungan seksual di luar nikah baik dengan wanita penghibur, pelayan restoran, artis dan celebriti. Di sekolah pun mereka menganggap wajar bila terjadi hubungan seksual baik sesama pelajar, antara pelajar dengan guru atau pensyarah, antara karyawan dan seterusnya. Bahkan di dalam rumaah tangga pun mereka menganggap boleh dilakukan dengan tetangga, pembantu rumah tangga, sesama angota keluarga atau dengan tamu yang menginap. Semua itu bukan mengada-ada karena secara jujur dan polos mereka akui sendiri dan tercermin dalam film-film hollywood dimana hampir selalu dalam setiap kesempatan mereka melakukan hubungan seksual dengan siapa pun.Jadi peradaban barat membolehkan poligami dengan siapa saja tanpa batas, bisa dengan puluhan bahkan ratusan orang yang berlainan. Dan sangat besar kemungkinannya mereka pun telah lupa dengan siapa saja pernah melakukannya karena saking banyaknya. Dan semua itu terjadi begitu saja tanpa pertanggung-jawaban, tanpa ikatan, tanpa konsekuensi dan tanpa pengakuan. Apabila terjadi kehamilan, sama sekali tidak ada konsekuensi hukum untuk mewajibkan bertanggung-jawab atas perbuatan itu. Poligami tidak formal alias seks di luar nikah itu alih-alih dilarang, malah sebaliknya dilindungi dan dihormati sebagai hak asasi. Lucunya, banyak negara yang mengharamkan poligami formal yang mengikat dan menuntut tanggung jawab, sebaliknya seks bebas yang tidak lain merupakan bentuk poligami yang tidak bertanggung jawab malah dibebaskan, dilindungi dan dihormati.

Untuk kes ini, Barat Adalah Pendukung Poligami Yang Tidak ManusiawiDan kini karena masyarakat barat banyak menganut agama nasrani, ditambah lagi latar belakang budaya mereka yang berangkat dari romawi dan yunani kuno, maka mereka pun ikut-ikutan mengharamkan poligami. Namun anehnya, sistem hukum dan moral mereka malah membolehkan perzinahan, homoseksual, lesbianisme dan gonta ganti pasangan suami istri. Padahal semua pasti tahu bahwa poligami jauh lebih beradab dari semua itu. Sayangnya, ketika ada orang berpoligami dan mengumumkan kepoligamiannya, semua ikut merasa `jijik`, sementara ketika hampir semua lapisan masyarakat menghidup-hidupkan perzinahan, pelacuran, perselingkuhan, homosek dan lesbianisme, tak ada satu pun yang berkomentar jelek. Semua seakan kompak dan sepakat bahwa perilaku bejat itu adalah `wajar` terjadi sebagai bagian dari dinamika kehidupan modern.Dr. Yusuf Al-Qaradawi mengatakan bahwa pada hakikatnya apa yang dilakukan oleh Barat pada hari ini dengan segala bentuk pernizahan yang mereka lakukan tidak lain adalah salah satu bentuk poligami juga meski tidak dalam bentuk formal.Dan kenyataaannya mereka memang terbiasa melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan siapapun yang mereka inginkan. Di tempat kerja, hubungan seksual di luar nikah menjadi sesuatu yang lazim dilakukan mereka baik sesama teman kerja, antara atasan dan bawahan atau pun klien mereka. Ditempat umum mereka terbiasa melakukan hubungan seksual di luar nikah baik dengan wanita penghibur, pelayan restoran, artis dan selebritis. Di sekolah pun mereka menganggap wajar bila terjadi hubungan seksual baik sesama pelajar, antara pelajar dengan guru atau dosen, antar karyawan dan seterusnya. Bahkan di dalam rumaah tangga pun mereka menganggap boleh dilakukan dengan tetangga, pembantu rumah tangga, sesama angota keluarga atau dengan tamu yang menginap. Semua itu bukan mengada-ada karena secara jujur dan polos mereka akui sendiri dan tercermin dalam film-film hollywood dimana hampir selalu dalam setiap kesempatan mereka melakukan hubungan seksual dengan siapa pun.Jadi peradaban barat membolehkan poligami dengan siapa saja tanpa batas, bisa dengan puluhan bahkan ratusan orang yang berlainan. Dan sangat besar kemungkinannya mereka pun telah lupa dengan siapa saja pernah melakukannya karena saking banyaknya. Dan semua itu terjadi begitu saja tanpa pertanggung-jawaban, tanpa ikatan, tanpa konsekuensi dan tanpa pengakuan. Apabila terjadi kehamilan, sama sekali tidak ada konsekuensi hukum untuk mewajibkan bertanggung-jawab atas perbuatan itu. Poligami tidak formal alias seks di luar nikah itu alih-alih dilarang, malah sebaliknya dilindungi dan dihormati sebagai hak asasi. Lucunya, banyak negara yang mengharamkan poligami formal yang mengikat dan menuntut tanggung jawab, sebaliknya seks bebas yang tidak lain merupakan bentuk poligami yang tidak bertanggung jawab malah dibebaskan, dilindungi dan dihormati.Untuk kasus ini, Syiekh Abdul Halim Mahmud menceritakan sebuah kejadian lucu yang terjadi di sebuah negeri sekuler di benua Afrika. Ada seorang tokoh Islam yang menikah untuk kedua kalinya (berpoligami) secara syah menurut aturan syar`i. Namun berhubungan negeri itu melarang poligami secara tegas, maka pernikahan itu dilakukan tanpa melaporkan kepada pemerintah. Rupanya, inteljen sempat mencium adanya pernikah itu dan setelah melakukan pengintaian intensif, dikepunglah rumah tokokh ini dan diseretlah dia ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman seberat-beratnya. Melihat situasi yang timpang seperti ini, maka akal digunakan. Tokoh ini dengan kalem menjawab bahwa wanita yang ada di rumahnya itu bukan istrinya, tapi teman selingkuhannya. Agar tidak ketahuan istri pertamanya, maka mereka melakukannya diam-diam. Mendengar pengakuannya, kontak pihak pengadilan atas nama pemerintah meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalah-pahaman itu. Dan memulangkannya dengan baik-baik serta tidak lupa tetap meminta maaf atas insiden itu. (Dr. Yusuf Al-Qaradawi, Ruang lingkup Aktivitas Wanita Muslimah, hal. 213-214)

poligami.isu yang bukan isu?

Isu yang bukan isu?saya hanya mampu tersenyum membaca pernyataan ini.

siapa yang beraura nagetif?siapa makan cili dia harus terasa pedas...

ok back to the point.

Semenjak saya menulis pandangan peribadi saya terhadap poligami saya menerima berbagai feedback.Yang panas yang pedas,yang membina,macam2 ada.Tidak kurang juga yang menghantar personal message kepada saya menceritakan masalah beliau yang telah ALLAH pilih dalam keluarga poligami.Kebanyakkan dari mereka ini adalah warga web Dr Tuah yang mana saya sentiasa update posting saya tentang tajuk poligami ini dalam forum Dr Tuah.Salah seorang dari mereka menceritakan bagaimana hanya kerana dia mengizinkan suaminya berkahwin lagi dia telah dipulaukan dan menerima tentangan dari kaum keluarganya.Saya juga pernah terbaca berita di dada akhbar suatu ketika dahulu bagaimana isteri ke-2 telah disiksa dengan dikurung dan dilakukan berbgaai2 penganiyaan oleh isteri pertama.Berbagai2 lagi cerita yang tak sedap didengar dek kerana salah faham terhadap konsep poligami.Inilah yang dinamakan isu...kalau tidak kerana tanggapan yang nagetif masakan ramai orang yang teraniaya lantaran ALLAH telah menetapkan mereka dipoligamikan?

Saya kira sanak saudara,kaum kerabat sahabat handai,kawan dan taulan tidak akan bersungguh2 memujuk,memulaukan,menakutkan dan melakukan berbagai perlakuan nagetif dan agresif kepada anda jika mereka tahu anda tidak solat,tidak menutup aurat,tidak puasa,suka mengumpat keji,makan riba ataupun dosa2 besar yang lain.Saya pernah lihat kaum keluarga dan sanak saudara memperlakukan seorang yang memang bangga dengan tabiat arak dan zinanya (di Kuala Lumpur ni)biasa2 saja,dengan alasan malas nak campur,tapi bila tiba nak berpolgami,bangkang habis...apakah ertinya itu?

Apabila seorang isteri mengizinkan suaminya berkahwin lagi,apabila seorang gadis bersetuju berkahwin dengan suami orang,apabila seorang suami ingin berkahwin lagi,aura nagetif,badai tsunami kebencian dan penentangan begitu hebat sekali.This is fact,just mereka2 ni mungkin bersembunyi di sebalik derita kerana tahu tiada siapa yang akan membela...ALLAH jualah yang akan membela kalian.

Pada saya pelik sangat...

poligami bukanlah malapetaka besar dalam agama,bahkan ianya diamalkan oleh Rasulullah s.a.w,para sahabat r.hum dan ulama' mu'tabar....lelaki yang tidak bersolat jemaah di masjid,wanita2 yang tidak menutp aurat,anak2 yang menderhaka itulah antara malapetaka besar dalam agama.

Kepada anda..insan pilihan ALLAH yang melalui ujian getir dan kelukaan dalam menjayakan keluarga poligami,tidak kiralah jika anda suami,isteri pertama,kedua,ketiga dan keempat,Tetaplah dalam kesabaran dan merapatkan pautan hati anda kepada ALLAH s.w.t.Hanya ALLAH s.w.t yang paling mengerti perasaan dan situasi anda.Minta pertolongan ALLAH dengan sabar dan solat.HIasilah fitrah manusiawi anda dengan kerendahan hati dan ketinggian budi,semoga ALLAH memperelokkan budi pekerti.Sesungguhnya ALLAH bersama2 orang2 yang sabar dan memberikan ganjaran yang sangat banyak kepada orang2 yang sabar.

ALLAH S.W.T meninggikan darjat hambaNYA dengan ujian2.Mungkin darjat itu tidak boleh dicapai hanya dengan sekadar ibadat khusus yang biasa2 sahaja,lantas didugaNYA dengan ujian yang luar biasa.Mudah2han akan bertmbah taqwa dan keimanan bagi mereka yang berjaya dalam ujianNYA.

Untuk diriku yang bergelar isteri dan kepada sahabat muslimah yang sudi menerima pesanan ini...harus selalu diingat syurga isteri berada di bawah kesukaan dan keredhaan suami.Kita mesti mendidik nafsu kita dan mencuba sedaya-upaya untuk meningkatkan ketaatan dan khidmat kita kepada suami kerana mencari redho Ilahi.Mentaati suami adalah perintah ALLAH kepada wanita2 muslimat.Bunyinya macam mudah,tapi hakikatnya memerlukan iman taqwa dan mujahadah nafsu yang tinggi.
Hakikat erti kehidupan yang diredhoi ALLAH s.w.t boleh jadi nampak pahit,perit dan sangat menakutkan.Tapi tida siapa yang dapat mengubah sunnatullah.Bila ALLAH kasih PASTI DIA UJI.
Ujian kita hari ini....kalau hendak dibanding dengan ujian2 Rasulullah s.a.w yang dikatakan gila,pendusta,ahli sihir,gila seks dan banyak lagi..yang dihalau dari tanah tumpah darah,yang pernah cuba untuk dibunuh,yang pernah dilumuri dengan najis ketika solat dan 1001 macam penderitaan lagi,hendak dibanding dengan Sumayyah r.ha yang biasa dijemur di kepanasan matahari dengan dipakaikan baju besi untuk menambahkan lagi azabnya dan akhirnya mati ditombak kemaluannya,atau Khabab Al-Arat yang pernah dipanggang di atas api sehingga bara api terpadam oleh darah dan lemak2 dari tubuhnya,atau Bilal bin Rabbah yang biasa di jemur di padang pasir membahang sambil diletakkan batu besar di atas dadanya..atau kehidupan Sayidatina Fatimah r.ha yg sgt miskin dan membuat kerja2 rumah sehingga berbekas tangan dan dada...ujian kita hari ini sgt2 kecil.lihatalah segalanya dari ALLAH,sangka baik,think positive to ALLAH and all our loves one.

artikel berkaitan

Blog Widget by LinkWithin